“ Penyimpangan Pola Pergaulan Pada Remaja Islam “.
MUQADDIMAH
Segala Puja dan puji hanya milik Alloh
Ta’ala. kita memuji, meminta pertolongan, memohon ampun kepada-Nya, kta
berlindung kepada-Nya dari keburukan perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh,
maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan sebaliknya, barangsiapa yang
disesatkan oleh Alloh Azza wa Jalla, maka tidak ada yang memberi petunjuk
kepadanya. Kita bersaksi tidak ada yang berhaq disembah melainkan Alloh
satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan kita bersaksi bahwa Rasululloh
Muhammad Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma
Ba’du.
“ Sebaik-baik petunjuk ialah Kitabullah
(Al-Qur’an), serta sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Rasulullah yakni
Sunnahnya, dan seburuk-buruk perbuatan dan perkataan ialah yang diada-adakan dan
setiap yang diada-adakan ialah Bid’ah dan setiap KeBid’ahan itu sesat serta
setiap kesesatan itu ialah tempatnya di dalam Naar (Neraka)
“.
Dengan pertolongan Alloh Rabb semesta
alam, Alhamdulillah saya telah selesai membuat makalah tentang “
Penyimpangan Pola Pergaulan Pada Remaja Islam “. Sebagai salah satu
tugas dalam mengembangkan Syi’ar Islam dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah yang
merujuk kepada Metodelogi Pemahaman para Shahabat Rasululloh Shallallahu’
Alaihi Wa Sallam.
Saya berharap supaya Remaja Islam jangan
salah dalam pergaulan sebab lebih baik bergaul kepada para Ulama yang selalu
menegakkan Kalimat Alloh di muka Bumi. Karena pada era globalisasi ini, kita
dikalahkan oleh musuh-musuh Islam (Kaum Kafir), yang mana telah masuk ke
berbagai pelosok Negara terutama Indonesia dengan membawa virus kepada
umat Islam diantaranya: free sex, narkoba, dan sebagainya yang merusak moral dan
aqidah umat Islam. Karena itu
semua kita saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. (QS. Al-‘Ashr: 3). Dan marilah saya menghimbau untuk merenungkan ayat
Al-Qur’an berikut ini:
“ Dan serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik, serta bantahlah dengan cara yang terbaik pula “.
(QS. An-Nahl:
125).
Dan Alloh berfirman pula,
“ Dan tolong menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dam jangan tolong menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran “. (QS. Al-Maidah :2).
Akhirnya, semoga kita sebagai remaja Islam
senantiasa mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh menurut metodelogi pemahaman
para Shahabat Rasululloh Muhammad Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam yang
berpedoaman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih agar kita selalu benar
dalam menjalankan syari’at Islam sehingga mendapat Ridha dan ampunan dari Alloh
Azza wa Jalla Rabb semesta alam. Amien Ya Mujibas Saliem. Sekian. Barakallohu’
Fiik.
bandung, 16 nov 2015
“ PENYIMPANGAN PERGAULAN PADA REMAJA ISLAM
“
Berbicara tentang cinta memang tidak akan ada
habinya. Dengan cinta-Nya Alloh menciptakan manusia dan melimpahkan Rahmat-Nya.
Dengan cinta pula ayah dan ibu
melahirkan generasi penerus untuk kelangsungan hidup manusia. Sayangnya dalam
realitas kehidupan hanya sedikit orang yang menyadari dan memahami
peringkat-peringkat cinta. Ada orang yang sangat cinta kepada harta, ada pula
orang yang sampai jatuh bangun memuja kasih pujaanya. Padahal dalam Islam jelas
telah diatur peringkat-peringkat cinta itu, sebagaimana yang terdapat dalam
Surat At-Taubah yang artinya: “ Katakanlah, jika bapak-bapak,
anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum kerabat, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tinggal
yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Alloh dan Rasul-Nya dan dari
berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Alloh mendatangkan keputusan-Nya.
Dan Alloh tidak memberi petunjuk
kepada oraang-orang fasik “. (QS. At-Taubah:
24).
Hal yang lazim terjadi sekarang, Alloh hanya didekati bila ia butuh
pertolongan. Ketika ia sedang di atas angina maka dengan segera pula Alloh
disingkirkan. Firman Alloh pula lihatlah (QS. Yunus: 12). Para
Remaja, cinta lebih kerap dikonotasikan sebagai cinta antar lawan jenis.
Sedemikian membudayanya cinta dengan lawan jenis (Ikhtilat) ini sehingga
kemudian dikenal istilah pacaran (budaya kafir). Sebenarnya normal apabila ada
rasa suka antara wanita dan pria. Hal ini merupakan fitrah, sesuai dengan firman
Alloh Azza wa Jalla dalam QS. Ar-Rum: 21 yang artinya: “
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istrimu dari jenismu sendiri supaya kamu merasa tentram kepadanya, dan
dijadikannya diantaramu kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir “.
! APA ITU
PACARAN?.
Pacaran adalah salah satu cara terpopuler untuk mencari
pasangan hidup dewasa ini. cara ini muncul di Negara-negara Barat, kemudian
diperkenalkan ke berbagai penjuru dunia melalui bacaan, film, novel, majalah,
radio, internet, dll sehingga mewabah ke seluruh dunia, termasuk Negara-negara
yang penduduknya mayoritas muslim. Seseorang bisa berpacaran dengan lawan
jenisnya tentu melalui berbagai tahapan. Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziah Rahimahulloh
Ta’ala merumuskan tiga faktor yang menyebabkan gejolak cinta
yaitu:
- Sifat-sifat yang dimiliki sesorang yang membuat ia mencintai kekasihnya.
- Perhatian sang kekasih terhadap sifat-sifat tersebut.
- Pertautan antar seorang dengan kekasihnya.
Dengan tercapainya pertautan, maka gejolak akan melemah. Sedangkan Murstein menemukan bahwa pacaran terdiri
dari tiga tahap yakni:
- Tahap Stimulus (Pertama), yaitu mulai dari pertemuan dan saling tertarik.
- Tahap Nilai, yaitu masing-masing mulai membandingkan dan bereksplorasi (menampilkan) tentang nilai-nilai yang dianut. Bila terdapat kesamaan, maka biasanya hubungan akan makin berlanjut.
- Tahap Peran, yaitu dengan saling berjanji, memecahkan masalah bersama-sama, dst.
- Sekedar hura-hura/rekreasi.
- Tekanan/kritik sosial, karena tidak punya pacar dianggap aneh dan tidak normal.
- Faktor penting dalam mencari pasangan.
- Mekanisme (Pelajaran), Sosialisasi (Berhubungan) Seksual.
Namun pacaran tidak dapat menjamin apakah sudah mendapat pasangan yang
benar-benar sesuai. Begitupun lama tidak berpacaran. Dalam penelitian lain
disimpulkan bahwa pacaran sebentar atau bertahun-tahun punya dampak kegagalan
dalam perkawinan.
! DAMPAK PACARAN.
Pacaran termasuk dalam pengumbaran nafsu
syahwat yang tidak dirahmati Alloh, karena perasaan hati/cinta itu menyatu di
luar perkawinan. Hal ini karena
rata-rata orang berpacaran akan menemukan kecocokan bila terdapat hal-hal
berikut:
Senang
bila dapat berduaan, tidak dapat/tahan untuk berpisah dalam waktu
pendek.
Merasa cocok satu sama lain, memecahkan masalah
bersama.
Berusaha untuk memenuhi/menuruti kemauan kekasih
dalam rangka mempertahankan hubungan.
Seorang pakar Psikologi UI, Prof. Dr. Singgih
Gunarsa, Psi mengatakan bahwa:
“ Rata-rata pelaku pacaran masih tergolong usia muda,
sehingga mereka kadang-kadang belum dapat mempertimbangkan dengan baik sifat dan
pacaran dalam batas-batas kesopanan, terutama soal kedisiplinan diri dalam waktu
ibadah, belajar, bekerja dan rekreasi. Prestasi belajar menurun. Belajar seringkali
dijadikan alasan untuk pacaran karena mereka menikmati suasana berduaan
“.
Dalam buku “ Pendidikan Seks Dalam Islam “ yang dikarang
DR. Abdullah Ulwan, beliau mengungkapkan kejahatn seks yang menimpa Rusia dan
Amerika. Di Rusia, Presiden Chruschor tahun 1962 berkata, Masa depan Rusia dalam
bahaya karena pemuda-pemudinya bodoh, tidak terarah dan hanyut akan seks. Dilain
pihak, Presiden USA juga mengatakan khawatir akan masa depan Amerika. Di antara
7 pemuda yang mendaftarkan diri menjadi tentara, 6 diantaranya tidak layak.
Keasyikan mereka dengan syahwat telah merusak fisik dan jiwa
mereka.
Dan memang pada kenyataannya sekarang sederet bukti-bukti
kejahatan seksual sudah tampak di Negara-negara barat terutama Amerika.
Pemerkosaan terjadi tiap detik dan calon pemerkosanya 86% adalah orang-orang
yang telah di kenal termasuk Ayah, Abang, Paman, Tetangga, maupun Pacar. Hal ini
menyebabkan wanita AS tidak lagi merasa aman tinggal di rumah. Sekarang juga
marak apa yang dinamakan pelecehan seksual (Seksual Harassement), mulai dari
siulan, ejekan, sampai mengajak tidur. Bukan hanya pelecehan pria terhadap
wanita, tapi pelecehan wanita pad pria sudah umum di Barat. Apa saja yang
dilakukan selama pacaran?, Data-data yang disusun oleh Dr. Sarlito Wirawan
Sarwono terhadap 417 responden terhadap remaja Jakarta ini membuat kita
merinding:
Tindakan
Jumlah
%
1). Berkunjung/dikunjungi di rumah
pacar. 186
64,6
2). Saling mengunjungi.
124
43,1
3). Berjalan berduaan.
164
57
4). Berpegang tangan.
157
54,5
5). Mencium pipi.
136
47,2
6). Mencium bibir.
119
41,3
7). Memegang buah dada.
51
17,7
8). Memegang alat kelamin dibalik baju
35
12,1
9). Memegang kelamin diatas baju.
29 10,1
10). Senggama. 17
5,9
11). Tidak menjawab.
18
6,3
Dari mereka yang bersenggama, ternyata
80% dilaksanakan di rumah, 11% di hotel, 4,9% ditaman, 2,8% di
sekolah, dan sisanya di mobil atau ditempat yang kurang jelas, maka tidak
mengerankan bila Klinik Raden Saleh menerima 15 permintaan aborsi tiap pekannya.
Dampak lain yang lebih jauh pacaran adalh munculnya sikap free seks dan free
love. Yang terlahir inilah yang menjadi pemicu munculnya AIDS.
! BAGAIMANA ISLAM MENYINGKAPI
PACARAN.
Islam mengambil jalan tengah dalam segala
hal, tidak mempersulit tapi tidak mempermudah. Islam bukan Dien (agama) yang
mengharamkan segala bentuk hubungan antara pria (ikhwan) dan wanita (akhwat),
tapi juga tidak membuka pergaulan bebas antara pria dan wanita. Dasar
diperbolehkannya pergaulan antara pria dan wanita ini terdapat dalam QS. 49: 13
yang artinya: “ Hai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari
laki-laki dan wanita dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kalian saling mengenal “. Tujuan utama dari pergaulan dalam Islam
ialah untuk meningkatkan nilai-nilai takwa dan kebajikan, sebagaimana yang
tercantum dalam QS. Al-Maidah:2.
Islam yang berorientasi
(berpedoman/menilai) pada pendekatan presentatif (yang baik) dari kuratif (yang
jelek/buruk), telah sejak dini mengantisipasi dan mengatur hubungan antara
lelaki dan wanita agar tidak terjadi berbagai macam kejahatan seksual yang
melemparkan manusia dalam jurang kehinaan. Maka Islam tidak mengenal istilah
PACARAN?, sebab dalam pacaran biasanya terdiri dari hal-hal yang
dimurkai/dilaknat oleh Syari’at Islam dan petujuk Al-Qur’an dan As-Sunnah
seperti:
1). Berkhayal/Zina
Hati.
Ingatan yang terus menerus, rasa rindu,
dsb: menyebabkan pikiran dan perasaan disibukkan dengan urusan pacar (duniawi)
akibatnya lupa untuk berdzikir pada Alloh Azza wa Jalla Rabb semesta alam
Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: “ Telah tertulis
atas anak Adan nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tidak dapat
tidak. Zina dua mata adalah melihat, zina dua tangan adalah menyentuh, zina dua
kaki adalah berjalan, zinanya hati adalah menginginkan dan berangan-angan dan
kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakan “. (HR. Muslim
dari Abu Hurairah dengan Sanad Shahih).
2). Memandang dengan
bersyahwat.
“ Hai Ali, janganlah
sampai pandangan yang pertama di ikuti pandangan lagi. Sesungguhnya buatmu
pertama, bukan yang kedua, dan dosa atas yang kedua “. (HR. Abu dawud dengan
Sanad Hasan Shahih). Islam menyuruh umatnya untuk menundukkan pandangan (godhul
Bashor), karena berawal dari pandangan itulah biasanya ketertarikan muncul.
Lihat QS. An-Nuur: 30-31.
3). Pembicaraan yang
manja/dibuat-buat untuk merayu.
Firman Alloh Azza wa Jalla: “
Jangan kalian rendahkan (merdukan) dalam berbicara, sebab akan tergoda
orang-orang yang didalam hatinya ada penyakit dan ucapkanlah kata-kata yang baik
(biasa) “. (QS. Al-Ahzab: 32). Kalaupun kesannya diam, tapi mengatur gerakan
anggota tubuh, sehingga membuat orang terpesona juga dilarang, yaitu dalam QS.
An-Nuur: 30-31 yang artinya: “ Hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara pandangannya yang demikian itu ialah lebih
suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh Azza wa Jalla Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan (30) “. “ Janganlah hentakan kaki-kaki mereka (dengan maksud)
agar supaya diketahui apa-apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka (31)
”.
4).
Bersentuhan
Menyentuh lawan jenis dengan sengaja
dalam keadaan tidak darurat hukumnya haram. Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa
Sallam bersabda: “ Sungguh, kepala salah seorang diantara kamu ditikam
dengan jarum besi lebih baginya daripada ia menyentuh seorang perempuan yang
tidak halal baginya “. (HR. Tirmidzi dan Baihaqi dengan Sanad Hasan
Shahih).
5). Memakai Parfum/Wangi-wangian.
Hukumnya haram kecuali kepada Suami dan Mahramnya.
Parfum merupakan sarana yang paling
halus dalam menyebarkan maksiat. Bentuk tubuh atau kecantikan bisa disembunyikan
namun dengan berparfum semerbak orang yang disekatnya dapat merasakan dan
berkhayal jauh. Maka Syari’at Islam melarang penggunaan parfum yang tidak pada
tempatnya. Di ambil dari Fatwa Al-Imam Al-Allamah Syaikhuna Abdul Aziz bin
Abdullah bin Baaz Rahimahulloh. Rasululloh Muhammad ibnu Abdillah
Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: “ Siapapun wanita
yang memakai parfum/wangi-wangian melewati sekumpulan laki-laki maka wanita itu
adalah wanita yang sudah berzina (tuna susila/PSK). (HR. An-Nasa’i, Abu
dawud, Tirmidzi dengan Sanad Jayyid).
6). Khalwat
Khalwat ialah menyendiri atau
bersepi-sepi dengan lawan yang bukan mahram. Rasululloh Shallallahu’ Alaihi
Wa Sallam bersabda: “ Janganlah seorang laki-laki dan seorang perempuan
bersepi-sepi, sebab Syaithan Laknatulloh’ Alaik menemaninya “. Dan janganlah
seorang diantra kami bersepi-sepi dengan seorang perempuan kecuali dengan
disertai mahramnya “. (HR. Muthafaqun’ Alaih yakni Imam Bukhari & Imam
Muslim dengan Sanad Shahih).
7). Ikhtilat (Campur
baur antara Pria (Ikhwan) dan Wanita (Akhwat)).
Fatwa Lajnah Ad-Da’imah, Kerajaan Saudi
Arabia (KSA) dan Fatwa Al-Imam Al-Allamah Syaikhuna Muhammad bin Shalih
Al-‘Utsaimin Rahimahulloh berpendapat bahwa Ikhtilat yaitu bercampur
baurnya laki-laki dan perempuan dalam satu tempat yang memungkinkan saling satu
sama lainnya. Serta menurut Ulama Salaf orang yang belum menikah dianjurkan
(wajib) untuk bershaum (puasa) kalau melanggar dari norma-norma ajaran agama
Islam maka haruslah didera 100 kali lalu diarak serta ditonton keliling
kota/desa serta dilempar oleh batu hingga meninggal.
8). Memperlihatkan
Aurat.
Wanita diawajibkan menutup auratnya sesuai dengan QS.
An-Nuur: 30-31 yang artinya: “ Dan hendaklah menutupkan kain ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka…”.
9).
Berhias/Tabaruj
Menurut Al-Allamah Syaikh Zamakhsyari
Rahimahulloh, Tabaruj ialah memperlihatkan sesuatu yang seharusnya
disembunyikan. Bis berupa gerakan, cara bicara, berdandan, dll. Firman Alloh
Azza wa Jalla: “…Dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang jahiliah dulu…”. (QS. Al-Adzhab:
33)
10). Homo Seks/Liwath.
Firman Alloh Azza wa Jalla: “
Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka,
maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tercela. Barangsiapa mencari di balik
itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas “. (QS.
Al-Mu’minun: 5-7).
11). Onani/Istimta’
Yaitu mencapai kepuasan seksual dengan
menggunakan tangan. Jadi ini termasuk zina tangan. Supaya tidak melakukan
Rasululloh mengingatkan dengan sebuah hadist yang artinya:
“ Wahai sekalian pemuda, barangsiapa yang sudah mempunyai
bekal untuk kawin maka kawinlah sebab itu dapat menundukkan pandangan dan
memelihara kemaluan dan barangsiapa yang belum mampu maka berpuasalah itu
sebagai pelindung baginya “. (HR. Imam Bukhari & Imam
Muslim).
12). Zina/hubungan Seks.
Puncak petaka dari pacaran ialah adanya
hubungan seks diluar nikah. Islam sejak dini telah melarangnya, bahkan untuk
mendekatinya saja sudah dilarang. Alloh berfirman: “ Dan janganlah kamu
mendekati zina, sesungguhnya zina itu ialah suatu perbuatan yang keji dan suatu
jalan yang buruk “. (QS. Al-Isra’: 32). Hukuman bagi sang pezina dalam
Al-Qur’an sangat berat, yaitu didera seratus kali bagi yang belum menikah atau
di rajam sampai mati bagi yang sudah menikah.
13). Tasyabuh (mengikuti budaya orang
Kafir).
Rasululloh Muhammad Ibnu Abdillah
Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: “ barangsiapa yang mengikuti
suatu kaum, maka ia termasuk golongannya “. (HR. Imam Muslim dengan sanad
Shahih). Jadi intinya pacaran dalam kacamata Islam itu hukumnya haram dan
melanggar norma-norma hukum Islam menurut metodelogi pemahaman Rasululloh dan
para Ulama Salaf maupun Khalaf, yang sebagaimana mereka menerangkan bahwa
pacaran itu bertasyabuh (mengikuti orang kafir-red) baik dalam berpakaian,
tingkah laku serta bercampur baur antara laki-laki dan perempuan. Intinya lebih
baik pemuda dan pemudi tersebut menikah dari pada berpacaran yang mana membawa
kepada Laknat Alloh dan menjerumuskan kedalam jurang Neraka yang
dhasyat.
Sebagaimana dalam pernikahan itu dapat
mengikuti Sunnah para Nabi dan Rasul serta Shahabatnya yang mulia. Dan hendaklah
kita mulai sejak dini menjauhi mode orang kafir seperti: TV (Asalkan dipake
untuk sarana Dakwah & Informasi Keislaman-red), Radio (Asalkan dipake untuk
sarana Dakwah & Informasi Keislaman-red), Pakaian (Fashion) mode Kafir,
Musik, dll. Tapi seharusnya wahai para pemuda dan pemudi banggaan umat Islam
marilah engkau pelajari Ilmu Islam dengan benar dan mengikut kajian/taklim
bernuansa Islam yang di dalamnya mengajak kita untuk memahami aspek-aspek agama
Islam yang lurus agar membawa umat Islam untuk mendapatkan Negara dan Bangsa
yang Baldathun Thoyibathun Warrabun Ghofur bila pemuda dan pemudinya kembali
kepada jalan yang lurus (Syirothol Musthaqiem) yang diridhoi oleh Alloh
Tabarokta wa Ta’ala Rabb semesta alam. Amien….
14). Khotimah (Penjelasan).
Pacaran berbagai bentuk pergaulan lawan
jenis yang campur baur adalah budaya barat (kafir) dan tidak dikenal dalam
Al-Islam. Dien (Agama) kita yang sempurna (dibanding agama lainnya-red) telah
mengatur dengan jelas dan gambling (gampang tidak sulit) tentang rambu-rambu
pergaulan dengan lawan jenis, untuk mencegah berbagai kekejian (zina, perkosaan,
homoseks, lesbian, dan pelecehan seksual). Dalam memilih pasangan hidup marilah
kita senantiasa berkhusnudzon pada Alloh Tabarokta wa Ta’ala Rabb semesta
alam.
Bahwa Alloh akan memberikan pasangan
yang baik apabila kita juga harus berusaha memperbaiki diri. Alloh Tabarokta
wa Ta’ala berfirman: “ Wanita yang keji ialah untuk laki-laki yang keji
dan laki-laki yang keji ialah hanya untuk wanita yang keji (pula) dan wanita
yang baik ialah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita
yang baik mereka yang dituduh itu bersih dari apa yang dituduhkan bagi mereka,
itulah ampunan dan rejeki yang mulia (baik)”. (QS. An-Nuur’: 26). Maka
langkah yang pertama dan utama yang harus kita kerjkan sekarang ialah Ibda’
binafsika (mulailah dari dirimu sendiri) bukannya sibuk menengok kanan-kiri
mencar pasangan (pacar). Sekian.
Barakallohu’ Fiik, Semoga tulisan ini bermanfaat.
Wa’akhiru Dakwathuna. Subhanakallohumma’ Wabihamdikaa’ Ashadu’alaa ‘illaa
Anta Astaqfiruka Wa’athubuhu ‘Ilaika. Nun Wal Qolami Wamaa’ Yasthurun,
Walhamdulillahirobbil Alamien. Wallohu’ Ta’ala A’lam bish Showab.
Dan segala puji bagi Alloh Robb semesta alam dan
shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad Ibnu Abdillah Shallallahu’ Alaihi
wa Sallam dan keluarganya dan para shahabatnya serta orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat.
Daftar Pustaka/Mara’ji:
2 Al-Qur’an dan terjemahan dari DEPAG RI .
2 Kumpulan Kitab-Kitab Ulama tentang Hadist-Hadist
Shahih & Maudhu serta Dhoif’.
2 Tafsir Ibnu Katsir, Oleh: Al-Imam Ibnul
Katsir.
2 Majalah Al-Furqon.
2 Majalah As-Sunnah.
2 Pacaran Dalam Kaca Mata Islam, Oleh: Abd.
Al-Mukaffi, Terbitan: Media Dakwah, 1997.
2 Kudung Gaul, Oleh: Abu Al-Ghifari, Terbitan: Mujahid
Prees.
2 Remaja & Cinta, Oleh: Abu Al-Ghifari, Terbitan:
Mujahid Prees.
2 Fatwa-fatwa memandang, khalwat dan berbaurnya Pria
& Wanita (Ikhtilat), Oleh: Syaikh Abdul Aziz
bin Baaz, Syaikh Muhammad bin Shalih
Al-‘Utsaimin, Syaikh Abdurrahman Al-Jibrin, Terbitan:
At-Tibyan
cetakan ke III November 2000.
Rasululloh Muhammad Shallallahu’ Alaihi wa Sallam
bersabda:
“ Sesungguhnya Alloh Ta’ala tidak melihat kepada
bentuk rupa dan harta kalian, tetapi kepada hati dan setiap
amal-amal kalian “.
(Hadist dengan Sanad Shahih Riwayat Imam
Muslim)
Al-Imam Asy-Syafi’i Rahimahulloh dalam
Kitabnya Al-Umm’ berkata:
“ Ilmu bagaikan hewan buruan, mencatat ilmu sama
dengan mengikatnya”
Dakwah
Kami:
- Kembali kepada Al-Qur’an dan
As-Sunnah dengan Pemahaman Rosululloh serta Salafush
Ash-Shalih
- Tashfiyah yakni memurnikan ajaran
Islam dari segala Noda Syirik, Bid’ah, Khurafat, serta gerakan-gerakan dan
pemikiran-pemikiran yang merusak ajaran Islam.
- Tarbiyah yakni Pendidikan bagi kaum
Muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni.
- Menghidupkan pola piker membiasakan
kebenaran, bukan membenarkan kebiasaan (tradisi)
- Mengajak kaum Muslimin untuk hidup
Islami, sesuai dengan Manhaj Ahlul Sunnah Wal Jama’ah.
Saudaraku Ingatlah 5 Slogan INDAH
(Inti Dakwah HASMI):
1. Tegakkan Tauhid, Lenyapkan
Syirik…!!
2. Terapkan Syari’at Alloh Azza
wa Jalla…!!
3. Wujudkan Masyarakat
Islami…!!
4. Hidupkan Sunnah, Matikan
Bid’ah…!!
5. Tinggalkan Kemaksiatan &
Kemungkaran…!!
“.....Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka:
KEMBALIKANLAH IA KEPADA ALLOH
(AL-QUR’AN)
DAN RASUL (SUNNAHNYA)......”.
(QS.AN-NISAA’:
59)
0 komentar:
Posting Komentar